03- Untittled

 


Kereta datang dan pergi, aku jadi ingat perkara pulpen waktu kita masih satu sekolah. Pulpen juga datang dan pergi. Entah hilang karena dicuri atau kesingsal. Atau datang karena kita mencuri, membeli, atau diberi. Tapi sebenarnya aku tidak membicarakan kereta ataupun pulpen. Ini tentang hal yang lain.

Mimpi yang mulia, usaha yang kadang sia-sia. Telah didiskusikan perihal gagal dan senang. Tujuan dan kepergian. Lengkap dengan titik temu selanjutnya. Dijanjikan pelukan tiap kali salah seorang dari kita gagal. Dijanjikan tawa, dan jajanan favorit jika salah seorang dari kita mendapat kebahagiaan baru.

Tapi itu bukan tentang kita.

Kita hanya perihal pergi yang menyedihkan.

Kita perihal rindu yang melukai nadi-nadimu, tiap kali kenangann tentangmu berdesir dari hatiku. Kita perihal tawa anak-anak yang dipaksa semmbunyi dari telinga orang tuanya. Kita perihal mimpi indah yang akan segera dilupakan, sesaat, setelah kau bangun dan merutuki kembali dunia.

Namun, hal yang aku tahu. Pertemuan antara kau dan aku, sama sekali bukan perihal penyesalan yang pantas dicaci maki. Pertemuan kita tambang  diksi dari apa yang kutulis disini.















Komentar

Postingan Populer